Ada dua kelompok relawan yang sama-sama menerima bantuan dari lembaga amal bentukan stasius TV. Mereka harus mengambil sendiri bantuan di home base lembaga amal ini. Satu kelompok relawan membawa truk, sementara kelompok relawan yang lain hanya membawa pick up kecil. Maka terjadilah dialog berikut:
"Mengapa kamu bawa mobil kecil?" tanya relawan yang bawa truk kepada relawan yang bawa pick up.
"Memangnya kenapa?" Relawan yang bawa pick up balik bertanya.
"Itu namanya kamu nggak beriman."
"Kok bisa?"
"Bukankah ada firman Tuhan yang berkata: Jadilah kepadamu menurut imanmu. Kalau kalian bawa mobil kecil maka kalian akan diberi bantuan sedikit,"jelas relawan yang bawa truk. "Lihat nih, kami bawa truk yang muat banyak. Sang pemberi bantuan tentu tidak enak kalau beri bantuan sedikit karena mobil akan kelihatan kosong. Kami bawa truk karena mengimani akan dapat banyak."
"Itu sih bukan beriman, itu namanya kemaruk," sergah relawan yang bawa pick up.
Mereka tertawa bersama-sama. Begitulah gambaran situasi di dalam bidang kemanusiaan. Di antara relawan ada saling canda untuk menghilangkan ketegangan dan sejenak melupakan keletihan. Meski belum saling kenal, namun di antara relawan mudah sekali tumbuh keakrabam karena merasa senasib dalam karya kemanusiaan.
Saat kedua kelompok relawan ini bepisah jalan, kelompok yang bawa pick up membawa bantuan satu pick up penuh; yang bawa truk juga bawa pulang bantuan sebanyak satu truk penuh. Jadi apa kesimpulannya: beriman atau kemaruk?
(Tidak usah ditanggapi serius. Ini hanya cerita ringan saja)
Rabu, 18 Mei 2011
Posted by Purnawan Kristanto on/at 00.46